Valentines itu apa , maknanya apa dan untuk apa sih ?
Pada kalangan anak muda sih momentum Valentines day adalah hari kasih sayang ,pokokke hari yang identik dengan cinta cintaan , romantis romantisan , bahkan dalam menyambut hari Valentine ini dimana mana di pajang berbagai jargon jargon valentine , assesoris valentine mulai dari kado kado valentine , coklat , bunga , logo logo love , kue kue valentine s dan sebagainya , Gak percaya ? coba deh masuk ke Mall atawa Supermarket atau di tempat-tempat wisata .
Kebanyakan masyarakat dari Indonesia sukanya yang lagi ngehits terus ditiru biar kekinian tapa mengetahui latar belakang dari yang diikuti atau di terjuni , pokokke melu melu seng rame rame , hadeh. seperti ikut ikutan ngerayain Valentines tuh padahal lu muslim ?? padahal Valentine itu sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo. nah tuh...
Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.
Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.
Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.
Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.
Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.
Nah udah jelas belum nih buat yang muslim muslimah , maaf buat yang non muslim yak.
Di dalam Islam tidak ada valentine, sebab kata valentine itu merupakan istilah impor dari agama di luar Islam. Bahkan latar belakang sejarah dan esensinya pun tidak sejalan dengan Islam.
Kadang ada orang yang ngengkel mana dalilnya.... ???
iki loh.... simak semoga bisa jadi pencerahan kita semua ....
Firman Allah swt:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran ,penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawaban” (Al-Isra: 36).
Juga firman Allah swt: “Sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepada kamu (keterangan-keterangan), sesungguhnya kalau demikian termasuk golongan orang-orang yang zalim” (Al-Baqarah: 145).
Hadits Rasulullah:
“Tidak termasuk golongan ku orang-orang yang menyerupai selain golongan umat ku (umat Islam)” (HR. Tirmidzi dari Amru bin Syu’aib dari ayahnya dari datuknya).
“Jangan kalian menyerupai orang-orang Yahudi dan Nasrani..” (HR. Tirmidzi).
“Tidak akan terjadi kiamat sebelum umatku meneriman (mengikuti) apa-apa yang dilakukan oleh bangsa-bangsa terdahulu (pada masa silam), selangkah demi selangkah, sehasta demi sehasta. Di kalangan sahabat ada yang bertanya: Ya Rasulullah yang dimaksudkan (di sini) seperti bangsa-bagsa Persia dan Romawi? Rasulullah menjawab: Siapa lagi (kalau bukan mereka)? (HR. Bukhari, dari Abu Hurairah).
Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar Asqalany ra menerangkan makna ikut-ikutan dalam hadits ini adalah dalam masalah-masalah aturan kehidupan, baik individu maupun kemasyarakatan.
Imam Jalaluddin As Suyuthi mengatakan: “Menyerupai orang-orang kafir hukumnya haram, sekalipun tidak memiliki niat sebagaimana niatnya orang kafir.” Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. bahwa Nabi bersabda:
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari golongan mereka.” (HR. Abu Daud).
Semoga bermanfaat , kasih tau temen yang belum tahu .......... thx u